Kesalahan Desain Ducting yang Bikin Airflow Drop

Distributor blower

Kesalahan Desain Ducting yang Bikin Airflow Drop

Dalam sistem ventilasi yang baik untuk rumah, gedung, pabrik, maupun dapur komersial ducting (saluran udara) berperan penting dalam mengarahkan aliran udara dari dan ke exhaust fan, blower, atau sistem HVAC. Namun, sebaik apapun kualitas fan yang digunakan, kesalahan desain ducting dapat menyebabkan airflow (aliran udara) turun drastis.

Airflow yang drop menyebabkan sirkulasi udara tidak maksimal, udara kotor atau panas tertahan, dan bisa membuat mesin fan bekerja lebih keras hingga cepat rusak. Masalah ini sering terjadi karena desain ducting yang kurang tepat sejak awal, atau instalasi yang tidak memperhitungkan hambatan aliran udara.

Baca juga Artikel lainnya: Ventilasi Bangunan Menurut Standar dan Regulasi Pemerintah

Berikut adalah kesalahan umum dalam desain ducting yang bisa menyebabkan airflow drop, dan bagaimana cara mencegahnya.

1. Panjang Ducting Berlebihan

Ducting yang terlalu panjang meningkatkan hambatan aliran udara, apalagi jika tidak disertai fan tambahan. Semakin panjang saluran, semakin besar tekanan udara yang hilang di sepanjang jalur.

Dampaknya:

  • Airflow di ujung saluran lemah.
  • Fan bekerja lebih keras, konsumsi daya naik.

Solusi:

  • Gunakan jalur terpendek dan terlangsung ke arah pembuangan udara.
  • Jika jalur harus panjang, gunakan blower tambahan (booster fan) di tengah jalur.

2. Terlalu Banyak Tikungan Tajam (Elbow)

Setiap tikungan 90 derajat dalam ducting menambah hambatan aliran udara secara signifikan. Terlalu banyak tikungan atau perubahan arah membuat airflow melambat dan turbulen.

Dampaknya:

  • Tekanan udara turun drastis setelah tikungan.
  • Suara bising meningkat karena turbulensi udara.

Solusi:

  • Minimalkan jumlah tikungan.
  • Gunakan elbow gradual 45 derajat jika memungkinkan.
  • Gunakan sambungan lengkung besar (wide radius elbow) untuk aliran lebih lancar.

3. Ukuran Ducting Tidak Sesuai Kapasitas Fan

Menggunakan ducting terlalu kecil untuk fan berkapasitas besar akan menyempitkan aliran udara. Sebaliknya, ducting terlalu besar untuk fan kecil akan membuat airflow lemah.

Dampaknya:

  • Tekanan statis tinggi, fan cepat panas.
  • Air tidak mengalir lancar, banyak “dead zone” atau area stagnan.

Solusi:

  • Sesuaikan diameter ducting dengan kapasitas airflow fan (CFM).
  • Gunakan tabel perbandingan CFM dan ukuran ducting sebagai acuan.

4. Material Ducting yang Tidak Rigid dan Bocor

Ducting dari bahan fleksibel tipis sering menekuk atau tertarik saat fan menyala, menyebabkan aliran udara terganggu. Selain itu, sambungan yang tidak rapat bisa menyebabkan kebocoran udara.

Dampaknya:

  • Airflow drop akibat udara keluar sebelum sampai tujuan.
  • Tekanan di dalam ducting tidak stabil.

Solusi:

  • Gunakan ducting rigid (seperti galvanis, PVC, atau stainless steel) untuk sistem permanen.
  • Pastikan semua sambungan rapat dan gunakan sealant anti bocor.

5. Tidak Ada Damper atau Penyeimbang Aliran Udara

Dalam sistem ducting bercabang, jika tidak ada damper (katup penyeimbang), aliran udara tidak akan merata. Saluran terdekat fan akan memiliki airflow besar, sementara saluran jauh menjadi lemah.

Dampaknya:

  • Beberapa area overpressure, lainnya underpressure.
  • Ketidakseimbangan sirkulasi udara dalam ruangan.

Solusi:

  • Pasang damper manual atau otomatis di setiap jalur cabang.
  • Lakukan balancing airflow setelah instalasi selesai.

6. Tidak Memperhitungkan Tekanan Statis Total

Desain ducting harus memperhitungkan total pressure drop yang akan dialami udara sepanjang jalur. Ini mencakup panjang ducting, jumlah tikungan, jenis material, dan kapasitas fan.

Dampaknya:

  • Airflow di ujung saluran tidak sesuai target.
  • Performa sistem ventilasi jauh di bawah ekspektasi.

Solusi:

  • Lakukan perhitungan tekanan statis sebelum desain.
  • Gunakan software simulasi airflow jika diperlukan untuk proyek besar.

7. Tidak Ada Sistem Perawatan dan Akses Pembersihan

Ducting yang tidak memiliki akses panel sulit dibersihkan. Akibatnya, debu dan kotoran menumpuk dan mempersempit saluran udara dari waktu ke waktu.

Dampaknya:

  • Airflow menurun bertahap seiring penumpukan kotoran.
  • Risiko kebakaran meningkat, terutama pada ducting dapur.

Solusi:

  • Pasang panel akses setiap 3–5 meter untuk perawatan rutin.
  • Jadwalkan pembersihan minimal 6 bulan sekali, tergantung pemakaian.

supplier blower surabaya

Kesimpulan

Desain ducting yang buruk akan membuat airflow drop, meskipun Anda menggunakan exhaust fan berkualitas tinggi. Kesalahan seperti saluran terlalu panjang, terlalu banyak tikungan, ukuran ducting yang tidak sesuai, hingga kebocoran udara adalah penyebab umum masalah sirkulasi udara.

Pastikan ducting dirancang dengan benar sejak awal, disesuaikan dengan kapasitas fan, dan dipasang oleh teknisi berpengalaman. Dengan sistem ducting yang tepat, airflow lancar, ruangan sejuk, dan peralatan ventilasi Anda bekerja lebih efisien dan tahan lama.

Butuh Bantuan Desain dan Instalasi Ducting Profesional?

Kami menyediakan layanan konsultasi dan produk exhaust fan, blower, serta ducting berkualitas untuk rumah, dapur industri, gudang, dan pabrik. Semua produk kami dilengkapi aksesoris pendukung seperti elbow, damper, dan sealant.

Konsultasi dan pemesanan dapat dilakukan melalui WhatsApp 087877958868.

Produk juga bisa dibeli di Official Store SHOPEE dan TOKOPEDIA.

Optimalkan airflow dengan ducting dan ventilasi yang dirancang tepat—untuk kenyamanan dan efisiensi jangka panjang.